Internet

Technology

Gadgets

Latest Release

Rabu, 06 Mei 2015

1. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit
            2. Mengetahui perbedaan ciri-ciri larutan elektrolit dan non elektrolit
            3. Menguji daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non lektrolit

2. Dasar Teori
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.

A.        Larutan elektrolit dan nonelektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus lisrtik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat mengkantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan arus listrik dengan baik sehingga saat diuji dengan alat penguji elektrolit, nyala lampu terang dan terdapat banyak gelembung gas. Larutan elektolit lemah menghantarkan arus listrik dengan  lemah sehingga lampu tidak dapat menyala atau menyala redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik sehingga tidak dapat menyalakan lampu dan tidak menimbulkan gelembung gas.




B.        Jenis – jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik :
1.      Larutan elektrolit kuat
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius(1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
            Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion-ion karena terurai sempurna , maka harga derajat ionisasi ( α ) = 1. Banyak sedikit elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisai ( α )yaitu perbandingan jumlah zat yang dihantarkan.
Ciri-ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu :                                                       
             Lampu pijar akan menyala terang                                                                                          Timbul gelembung-gelembung disekitar electrode
Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negative (anion). Arus listrik merupakan arus electron. Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat , electron tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan , seperti dihantarkan oleh kabel. Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna dalam larutan.
Yang tergolong elektrolit kuat :
1.      Asam-asam kuat
2.      Basa-basa kuat
3.      Garam-garam yang mudah larut
Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain
2.             Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar 0<α<1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya sebagian kecil menjadi ion-ion ketika larut dalam air.
Ciri-ciri larutan elektrolit lemah:

1.    Tidak memberikan gejala lampu menyala
2.        Menimbulkan gelembng gas
                        Contoh larutan elektrolit lemah : larutan ammonia , larutan cuka ,dll                                          3.  Larutan nonelektrolit
Larutan nonelektrolit lrutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya      di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion). Yaitu lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda.
Yang tergolong larutan nonelektrolit adalah:
 - Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain
C.        Kekuatan elektrolit
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi (α)
Keterangan :
Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.
Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.
Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian)
Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi)











3. Alat dan Bahan
1.      Bola lampu 6 volt
2.      Kabel listrik secukupnya
3.      Baterai 1,5 v 4 buah
4.      Electrode karbon 2 buah
5.      Gelas beker 500 ml
6.      Tisu
7.      Larutan garam
8.      Larutan HCL
9.      Air suling
10.  Larutan urea
11.  Larutan NaOH
12.  Larutan ammonia
13.  Larutan cuka
14.  Larutan gula

4.  Cara Kerja
1.      Susunlah bola lampu , kabel , baterai , dan electrode karbon seperti gambar rangkaian alat uji elektrolit di bawah ini
2.      Masukkan larutan yang akan diamati dalam gelas beker , uji daya hantarnya , serta amati perubahan yang terjadi pada lampu dan larutan
3.      Cucuilah gelas beker dan kedua electrode hingga bersih , kemudian keringkan dengan tisu. Ulangi percobaan untuk setiap larutan yang tersedia dia atas. Jangan lupa mencuci hingga bersih dan mengeringkan gelas beker dan electrode setiap mengganti larutan
4.      Lakukan bergantian pada larutan lainnya

5.  Hasil Pengamatan
NO.
Bahan yang diuji
Rumus Zat Terlarut
Lampu Menyala/tidak
Gelembung Gas
1.
AIR SULING (AQUADES)
-
TDK MENYALA
TIDAK ADA
2.
LARUTAN GARAM
NaCl
MENYALA
ADA BANYAK
3.
LARUTAN HCL
HCl
MENYALA
ADA BANYAK
4.
LARUTAN UREA
CO(NH2)2
TDK MENYALA
TIDAK ADA
5.
LARUTAN NaOH
NaOH
MENYALA
ADA BANYAK
6.
LARUTAN AMONIA
NH3
TDK MENYALA
ADA SEDIKIT
7.
LARUTAN CUKA
CH3COOH
TDK MENYALA
ADA SEDIKIT
8.
LARUTAN GULA
C12H22011
TDK MENYALA
TIDAK ADA

6.  Pembahasan
1.    Larutan apa saja yang dapat menyalakan lampu                                                                                                 Jawab: larutan garam , larutan HCL , larutan NaOH
2.    Bagaimanakah nyala lampu pada setiap larutan:                                                                                                 Jawab:
larutan garam : nyala lampu terang                                                                                                                          larutan HCL : nyala lampu terang                                                                                                                          larutan NaOH : nyala lampu terang                                                                                  
3.    Apakah semua larutan dapat menimbulkan gelembung gas . Sebutkan larutan yang  menimbulkan gelembung gas!                                                                                                                                       
Jawab:
- tidak semua larutan yang dapat meimbulkan gas                                                                                            - larutan yang dapat menimbulkan gelembung gas :
       larutan garam , larutan HCL , larutan ammonia , dan larutan cuka.
4. Berdasarkan hasil pengamatan , kelompokkan larutan-larutan tersebut ke dalam larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah , dan nonelektrolit!                                                                       
Jawab:
- larutan elektrolit kuat : larutan garam , larutan HCL dan larutan NaOH     
-larutan elektrolit lemah : larutan ammonia dan larutan cuka
-larutan nonelektrolit : larutan urea dan larutan gula
5. Sebutkan senyawa yang tergolong ionik, kovalen polar, dan kovalen non polar!
Jawab:
· Ionik                           : larutan garam (NaCl)
· Kovalen non polar : larutan urea(CO(NH2)2)  dan larutan gula (C12H22011)
· Kovalen polar         :  larutan ammonia (NH3) , larutan HCl, larutan Na0H
6. Tuliskan reaksi ionisasi yang termasuk larutan elektrolit!
              Elektrolit kuat
·         NaCl(aq)                      Na+ (aq) + Cl- (aq)
·         HCl (aq)                        H+ (aq)  +  Cl-(aq)
·         NaOH(aq)                     Na+ (aq) + OH- (aq)
Elektrolit lemah
·         NH3(aq)                               N3-(aq)     +   3H+(aq)
·         CH3COOH                 CH3COO-  +  H+
     

7. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil praktikum
Elektrolit kuat mempunyai ciri yaitu lampu menyala dan terdapat gelembung gas yang    banyak.Yang termasuk larutan elektrolit kuat yaitu : Larutan garam dan Larutan NaOH.
       ·         Elektrolit  lemah mempunyai ciri yaitu lampu tidak menyala atau lampu menyala redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Yang termasuk larutan elektrolit  lemah yaitu : Larutan HCL, Larutan asam cuka, Larutan Amonia.
       ·         Nonelektrolit mempunyai ciri lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.Yang termasuk larutan non –elektrolit yaitu : Air suling, Larutan Urea (CO(NH2)2), Larutan gula.

Denngan mengetahui daya hantar larutan beserta gejala-gejala hantaran listrik dalam larutan, kita dapat mengelompokkan larutan menjadi larutan elektrolit dan nonelektrolit.


7.   Kritik dan saran
      
      ·         Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan mempngaruhi hasil percobaan.
       ·         Bersihkan alat uji terlebih dahulu sebelum digunakan agar kotoran yang menempel bisa bisa hilang.
       ·         Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada elektrode.

















DAFTAR PUSTAKA
_. 2015
diakses hari Senin, 9 Maret 2015
_.2015
diakses hari Senin, 9 Maret 2015

_.2015
diakses hari Senin, 9 Maret 2015